perkembangan tabel periodik
1. tujuan
2. Alat dan bahan
Tabung reaksi terbuat dari kaca bening berbentuk huruf-U yang besarnya kira-kira seukuran jari tangan orang dewasa dan supaya dapat terlihat oleh para peneliti atau analis untuk melakukan proses reaksi kimia. Tabung ini juga tahan akan panas, hal tersebut dikarenakan proses untuk reaksi kimia dengan membutuhkan panas.
Biasanya reaksi kimia yang memakai tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi oksidasi. Ukuran tabung reaksi sangat bervariasi baik dari segi ukuran maupun dari diameternya atau segi panjangnya. Maka dari itu membutuhkan rak tabung reaksi dengan berbeda-beda lubangnya.
Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak. Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.
Sedangkan tabung reaksi merupakan tabung yang dibuat dari plastik maupun kaca yang tahan akan perubahan temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia. Tabung reaksi disimpan di atas rak tabung baik tabung yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup.
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC Amonium karbonat | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol) | |
ChemSpider | |
Nomor EC | 233-786-0 |
PubChem CID | |
UNII | |
Nomor UN | 3077 |
Sifat | |
(NH4)2CO3 | |
Massa molar | 96.09 g/mol |
Penampilan | Bubuk putih |
Densitas | 1.50 g/cm3 |
Titik lebur | 58 °C (136 °F; 331 K) |
Titik didih | Berdekomposisi |
100g/100ml(20 °C), berdekomposisi dalam air panas | |
-42.50·10−6 cm3/mol | |
Bahaya | |
Bahaya utama | Iritan |
Lembar data keselamatan | External MSDS |
Piktogram GHS | |
Keterangan bahaya GHS | Peringatan |
H302, H319 | |
Related compounds | |
Anion lain | Amonium bikarbonat |
Kation lainnya | Natrium karbonat Kalium karbonat |
Unit sel kalium fosfat. | |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC Kalium fosfat | |
Nama IUPAC (sistematis) Kalium tetraoksidofosfat(3−) | |
Nama lain Trikalium fosfat, tribasa | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol) | |
ChemSpider | |
PubChem CID | |
Sifat | |
K3PO4 | |
Massa molar | 212.27 g/mol |
Penampilan | Serbuk putih |
Densitas | 2.564 g/cm3 (17 °C) |
Titik lebur | 1380 °C (2520 °F; 1650 K) |
90 g/100 mL (20 °C) | |
Kelarutan dalam etanol | Tidak larut |
Kebasaan (pKb) | 1.6 |
Struktur[1] | |
Ortorombik | |
Pnma, No. 62 | |
a = 1.123772 nm, b = 0.810461 nm, c = 0.592271 nm[1] | |
Bahaya | |
Bahaya utama | Iritan |
Lembar data keselamatan | MSDS |
Frasa-R | R36-R38 |
Frasa-S | S26-S36 |
Titik nyala | Tidak mudah terbakar |
Related compounds | |
Kation lainnya | Natrium fosfat Amonium fosfat Kalsium fosfat |
Senyawa terkait | Monokalium fosfat Dikalium fosfat |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC Diazanium sulfat | |
Nama lain amonium sulfat amonium sulfat (2:1) diammonium sulfat asam sulfurik garam diammonium mascagnite Actamaster Dolamin | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol) | |
ChemSpider | |
KEGG | |
UNII | |
Sifat | |
(NH4)2SO4 | |
Massa molar | 132.14 g/mol |
Penampilan | Granul atau kristal higroskopik putih |
Densitas | 1.769 g/cm3 (20 °C) |
Titik lebur | 235 °C (455 °F; 508 K) |
70.6 g/100 mL (0 °C) 74.4 g/100 mL (20 °C) 103.8 g/100 mL (100 °C)[1] | |
Kelarutan | tidak larut dalam aseton, alkohol, dan ether |
Bahaya | |
Titik nyala | Tidak dapat terbakar |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median) | 2840 mg/kg, rat (oral) |
Related compounds | |
Anion lain | Amonium tiosulfat Amonium sulfit Amonium bisulfat Amonium persulfat |
Kation lainnya | Sodium sulfat Potasium sulfat |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). |
3. dasar teori
Saat abad ke 19 para ahli dibdang kimia
hanya memiliki gagsan tentang atom dan tidak mengetahui mengenai proton dan
electron. Para ahli kimia tersebut menyusun tabel periodic berdasarkan pengetahuan tentang massa atom.
Sehingga menjadi tidak akurat.
Pada tahun 1869 dimitri mendeleev dan
lothar meyer mengusulkan tabulasi unsure yang berdasar sifat yang berulang dan
berkala.mendeleev mengurutkan unsure berdasarkan sifat serta memprediksi unsure
yanf belum ditemukan. Mendellev meramalkan unsure yang belum dikenal yang di
sebut eka-alumunium. Ternyata 4 tahun kemudian ditemukan unsure gallium yang
sifatnya mirip dengan eka alumuniium.
.
Eka-Aluminium
(EA) |
Galium
(Ga) |
|
Massa
Atom |
68
sma |
69,9
sma |
Titik
lebur |
Rendah |
29,78oC |
Densitas |
5,9
g/cm3 |
5,94
g/cm3 |
Rumus
oksida |
Ea2O3 |
Ga2O3 |
Tabel periodic
mendeleev terdiridari 66 unsur lalu pada tahu 1900 30 unsue ditambahkan dalam
daftar tersebut.
di
mana v adalah frekuensi sinar X yang dipancarkan, a dan b adalah konstanta yang
sama untuk semua unsur. Dengan demikian, dari akar kuadrat dari frekuensi yang
diukur dari sinar X yang dipancarkan, shingga dapat menentukan nomor atom.
8.2. Penggolongan
Periodik dari Unsur
Gambar 8.0
menunjukkan tabel bersama dengan elektron keadaan dasar terluar konfigurasi
elemen.Dimulai dengan Hidrogen, kita melihat bahwa subkulit terisi urutan yang
ditunjukkan.Menurut jenis subkulit yang diisi, unsur-unsurnya dapat dibagi
menjadi beberapa kategori-unsur perwakilan,gas mulia
Unsur transisi(logam transisi), lantanida,
dan aktinida merupakan unsur perwakilan atau disebut juga unsur utama yaitu
unsur yang berada dalam kelompok 1A-7A, yang kesemuanya memiliki subkulit S
atau P yang tidak legkap terisi nomor kuantum utama kecuali Helium(He) yang
berada pada golongan unsur 8A. Semua memiliki subkulit P yang terisi penuh.
Konfigurasi elektronnya adalah 1s 2 untuk helium and ns2 np6 untuk gas mulia,
dimana n adalah bilangan kuantum untuk bagian terluar.
Logam transisi adalah unsur-unsur dalam
grup 1B dan 3B hingga 8B, yang memiliki subkulit D yang tidak lengkap, atau
siap menghasilkan kation dengan tidak lengkap terisi D subkulit. Logam ini
kadang kadang disebut sebagai unsur transisi blok D. Penomoran dari logam
transisi dalam tabel periodik yaitu 3B-8B dan 1B-2B mengakui korespodensi unsur
terluar dari unsur-unsur ini dan yang mewakili unsur. Misalnya Skandium dan
Galium keduanya memiliki tiga elektron terluar karena mereka berada di jenis orbit atom yang
berbeda(3B dan 3A). Besi(Fe), Kobalt(Co), dan Nikel(Ni) tidak sesuai dengan
pengelompokkan ini dan semuanya ditempatkan di kelompok 8B. Kelompok unsur 2B
yaki Zn, Cd, dan Hg bukan merupakan unsur representatif ataupun logam transisi.
Tidak ada nama khusus untuk kelompok logam ini. Perlu dicatat bahwa penamaan
kelompok A dan B tidaklah umum. Di Eropa, praktiknya adalah menggunakan B untuk
unsur representatif dan A untuk unsur logam transisi, yang merupakan
kebalikkannya dari Amerika. The International Union of Pure and Applied
Chemistry (IUPAC) telah merekomendasikan penomoran kolom secara berurutan
dengan bahasa Arab angka 1 sampai 18. Proposal tersebut telah memicu banyak
kontroversi di komunitas kimia internasional, dan kelebihan serta kekurangannya
akan muncul pertimbangan untuk beberapa waktu. Dalam teks ini kita akan mengacu
pada Amerika .
Lantanida dan Aktinida terkadang disebut
unsur transisi blok-F karena mereka memiliki F subkulit yang tidak terisi
secara lengkap.
Reaktivitas unsur kimiawi sangat ditentukan
oleh elektron valensinya yang merupakan elektron terluar.Untuk unsur
representatif, elektron valensinya adalah elektron yang menempati kulit n
tertinggi sedangkan elektron nonvalensi dalam atom disebut sebagai inti.
Melihat
konfigurasi elektron dari unsur perwakilan terdapat pola yang jelas muncul
yaitu semua elemen masuk suatu kelompok tertentu memiliki jumlah dan jenis
elektron valensi yang sama.Kesamaan dari konfigurasi elektron valensi inilah
yang membuat suatu unsur-unsur dalam golongan yang sama satu sama lain dalam
perilaku kimia. Misalnya Logam Alkali(unsur golongan 1A) semuanya memiliki
konfigurasi elektron dengan valensi ns1 dan mereka semua cenderung kehilangan
satu elektron untuk membentuk kation unipositif begitu juga dengan Alkalin
logam tanah(unsur golongan 2A)semuanya memiliki onfigurasi elektron valensi
ns2, dan mereka semua cenderung kehilangan dua elektron untuk membentuk kation
dipositif. Kita harus teliti dalam memprediksi properti unsur hanya berdasarkan
“ keanggotaan grup”. Misalnya unsur-unsur dalam golongan 4A semuanya memiliki
elektron valensi yang sama konfigurasinya ns2 dan np2, tetapi ada variasi
penting dalam sifat kimia diantara unsur: karbon adalah bukan logam, silikon
dan germanium adalah metaloid dan timah, dan timbal adalah logam.
Secara berkelompok, gas mulia berperilaku sangat mirip. Helium dan Neon kimiawi inert, dan ada beberapa contoh senyawa yang dibentuk oleh gas mulia yg lain.Kurangnya reaktivitas kimia ini disebabkan ns yang terisi penuh dengan subkulit np, suatu kondisi yang sering berkorelasi dengan stabilitas yang tinggi. Meskipun Konfigurasi Elektron valensi logam transisi tidak selalu sama dalam satu kelompok dan tidak ada pola teratur dalam perubahan konfigurasi elektron dari satu logam ke logam berikutnya yang sama, semua logam transisi berbagi banyak karakteristik yang membedakan mereka dari unsur lain. Alasannya adalah Bahwa semua logam ini memiliki subkulit D yang tidak terisi penuh. Begitu jug dengan unsur Lantanida dan Aktinida mirip satu sama lain karena mereka memiliki subkulit yang tidak terisi secara lengkap.
CONTOH SOAL
Sebuah atom dari
unsur tertentu memilii 15 elektron
(a)Berapakah
konfigurasi elektron keadaan dasar unsur?
(b)Bagaimana
seharusnya elemen diklasifikasikan?
(c)Apakah elemen
diagmanetik atau paramagnetik
JAWAB
(a)Kita tahu bahwa
n=1 kita mempunyai sebuah orbital 1s(2 elektron), n=2 mempunyai 2s
2s orbital(2
elektron) dan tiga kali 2p orbital(6elektron), n=3 mempunyai 3s orital(2 elektron).Jumlah
elektron yang terisisa adalah 15-12=3, dan ketiga elektron yang tersisa ini
ditempatkan di orbital 3p. Elektron konfigurasinya adalah 1s,2s,2p,3s,3p
(b)Karena subkulit
3p tidak terisi penuh, ini adalah unsur representatif. Berdasarkan informasi
yang diberikan, kita tidak dapat mengatakan apakah itu logam, bukan logam, atau
metaoid
(c)Menurut aturan
Hund, tiga elektron di orbital 3p memiliki putaran paralel(tiga elektron tidak
berpasangan). Oleh karena itu, unsur tersebut bersifat paramagnetik
Konfigurasi Elektron Kation dan Anion
Oleh karena banyak senyawa ionik yang terbentuk dari
anion dan/atau kation monoatomik, akan sangat membantu untuk mengetahui
bagaimana menulis konfigurasi elektron spesi-spesi ion ini. Prosedur untuk
menulis konfigurasi elektron ion-ion memerlukan metode yang hanya sedikit
diperluas dari metode yang digunakan untuk atom netral. Dalam pembahasan kita,
ion-ion ini akan dibagi dalam dua kelompok.
1. Ion yang Dihasilkan dari Unsur
Golongan Utama
Pada
pembentukan kation dari atom netral unsur golongan utama, satu elektron atau
lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Di bawah ini adalah
konfigurasi elektron beberapa atom netral dan kation-kationnya yang terkait:
Na: [Ne] 3s1
Na+ :
[Ne]
Ca: [Ar] 4s2
Ca2+: [Ar]
Al: [Ne] 3s2 3p1
Al3+ : [Ne]
H: 1s1
H-
: 1s2
[He]
F: 1s2 2s2 2p5
F- : 1s2 2s2 2p6
[Ne]
O: 1s2 2s2 2p4
O2- : 1s2 2s2 2p6
[Ne]
N: 1s2 2s2 2p3
N3- : 1s2 2s2 2p6
[Ne]
Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi elektron gas mulia yang
stabil. Jadi satu ciri khusus dari hampir semua unsur golongan utama ialah
bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netralnya mempunyai konfigurasi
elektron terluar gas mulia ns2 np6. Ion-ion, atau
atom-atom dan ion-ion, yang mempunyai jumlah elektron yang sama, dan oleh
karena itu konfigurasi elektron tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic).
Jadi, H- dan He adalah isoelektron, F-, Na+,
dan Ne adalah isoelektron, dan seterusnya.
2. Kation yang Dihasilkan dari Logam
Transisi
Pada baris
pertama logam transisi (Sc sampai Cu), orbital 4s selalu diisi lebih dulu
sebelum orbital 3d. Perhatikan mangan, yang konfigurasi elektronnya adalah [Ar]
4s2 3d5. Jika terbentuk ion Mn2+, kita
mungkin menduga bahwa dua electron dikeluarkan dari orbital 3d untuk
menghasilkan [Ar] 4s2 3d3. Pada kenyataannya,
konfigurasi Mn2+ adalah [Ar] 3d5! Alasannya ialah
interaksi elektron-elektron dan elektron-inti pada atom netral agak berbeda
dengan interaksi pada ionnya. Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi
lebih dulu sebelum orbital 3d, elektron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn2+,
karena orbital 3d lebih stabil daripada orbital 4s dalam ion logam transisi.
Oleh karena itu, jika kation terbentuk dari atom logam transisi, elektron yang
dilepaskan pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru dari orbital
(n-1)d. Harap diingat bahwa kebanyakan logam transisi dapat membentuk
lebih dari satu kation dan bahwa seringkali kation tersebut tidak isoelektron
dengan gas mulia sebelumnya.
8.3 Variasi Berskala Dalam Sifat Fisika
Muatan Inti Efektif
Muatan
inti efektif (Zeff) adalah muatan inti yang dirasakan oleh elektron ketika
muatan inti sebenarnya (Z) dan efek tolakan (perisai) dari elektron lain
diperhitungkan. Secara umum, Zeffdiberikan oleh
Zeff =
Z - 𝜎 (8.2)
Z
= Jumlah proton dalam inti atom atau nomor atom.
𝜎 = Konstanta perisai
Cara
menggambarkan bagaimana elektron dalam atom saling melindungi satu sama lain
adalah dengan mempertimbangkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
dua elektron dari atom helium. Eksperimen menunjukkan bahwa dibutuhkan 3,94 x
10⁻¹⁸ J untuk melepas elektron pertama dan 8,72 x 10⁻¹⁸ J untuk melepas
elektron kedua. Tidak ada perisai setelah elektron pertama dilepaskan, sehingga
elektron kedua merasakan efek penuh dari muatan inti +2.
Karena
elektron inti rata-rata lebih dekat ke inti daripada elektron valensi, elektron
inti melindungi elektron valensi jauh lebih banyak daripada elektron valensi
melindungi satu sama lain. Pertimbangkan unsur periode kedua dari Li ke Ne.
Bergerak dari kiri ke kanan, kita menemukan jumlah elektron inti (1s²) tetap
konstan sementara muatan inti meningkat. Namun, karena elektron yang
ditambahkan adalah elektron valensi dan elektron valensi tidak saling
melindungi dengan baik, efek bersih bergerak melintasi periode adalah muatan
inti efektif yang lebih besar yang dirasakan oleh elektron valensi, seperti
yang ditunjukkan di sini.
Muatan
inti efektif juga meningkat ketika kita menurunkan golongan periodik tertentu.
Namun, karena elektron valensi sekarang ditambahkan ke kulit yang semakin besar
ketika n bertambah, tarikan elektrostatik antara inti dan elektron valensi
sebenarnya berkurang.
Jari-Jari Atom
Sejumlah
sifat fisik, termasuk kerapatan, titik lebur, dan titik didih, terkait dengan
ukuran atom, tetapi ukuran atom sulit untuk didefinisikan. Kerapatan elektron
dalam atom jauh melampaui inti, tetapi biasanya dianggap ukuran atom sebagai
volume yang mengandung sekitar 90 persen dari total kerapatan elektron di
sekitar inti. Ketika harus lebih spesifik, kita mendefinisikan ukuran atom
dalam hal jari-jari atomnya, yang merupakan setengah jarak antara dua inti
dalam dua atom logam yang berdekatan atau dalam molekul diatomik.
Gambar 8.4 (a) Dalam logam,
jari-jari atom didefinisikan sebagai setengah jarak antara pusat dua atom yang
berdekatan. (b) unsur yang ada sebagai
molekul diatomik, seperti yodium, jari-jari atom didefinisikan sebagai setengah
jarak antara pusat-pusat atom dalam molekul.
Gambar
8.5 menunjukkan jari-jari atom banyak unsur sesuai dengan posisinya dalam tabel
periodik, dan Gambar 8.6 memplot jari-jari atom dari unsur-unsur ini terhadap
nomor atomnya. Kecenderungan berkala jelas terlihat. Pertimbangkan unsur
periode kedua. Karena muatan inti efektif meningkat dari kiri ke kanan,
elektron valensi yang ditambahkan pada setiap langkah lebih kuat tertarik oleh
inti daripada yang sebelumnya. Oleh karena itu, kita berharap dan memang
menemukan jari-jari atom menurun dari Li ke Ne. Dalam sebuah golongan kita
menemukan bahwa jari-jari atom bertambah dengan bertambah nomor atom. Untuk
logam alkali di Golongan 1A, elektron valensi berada di orbital ns. Karena
ukuran orbital meningkat dengan meningkatnya bilangan kuantum utama n, ukuran
jari-jari atom meningkat walaupun muatan inti efektif juga meningkat dari Li ke
Cs.
Contoh
8.2
Mengacu
pada tabel periodik, atur atom-atom berikut menurut peningkatan jari-jari atom:
P, Si, N.
Strategi
Apa
kecenderungan dalam jari-jari atom dalam golongan periodik dan periode
tertentu? Manakah dari unsur-unsur sebelumnya yang berada dalam golongan yang
sama? dalam periode yang sama?
Penyelesaian
Dari
Gambar 8.1 kita melihat bahwa N dan P berada dalam golongan yang sama (Golongan
5A). Oleh karena itu, jari-jari N lebih kecil dari jari-jari P (jari-jari atom
bertambah ketika kita turun satu golongan). Baik Si dan P berada dalam periode
ketiga, dan Si berada di sebelah kiri P. Oleh karena itu, jari-jari P lebih
kecil dari Si (jari-jari atom berkurang ketika kita bergerak dari kiri ke kanan
melintasi suatu periode). Dengan demikian, urutan peningkatan jari-jari ataom
adalah N < P < Si.
Jari-Jari Ion
Jari-jari
ion adalah jari-jari kation atau anion. Itu dapat diukur dengan difraksi
sinar-X. Jari-jari ion mempengaruhi sifat fisik dan sifat kimia senyawa ionik.
Misalnya, struktur tiga dimensi senyawa ionik tergantung pada ukuran relatif
kation dan anionnya.
Ketika
atom netral dikonversi menjadi ion, kita mengharapkan perubahan ukuran. Jika
atom membentuk anion, ukurannya (atau jari-jari) meningkat, karena muatan inti
tetap sama tetapi tolakan yang dihasilkan oleh elektron tambahan memperbesar
domain dari awan elektron. Di sisi lain, mengeluarkan satu atau lebih elektron
dari atom mengurangi tolakan elektron-elektron tetapi muatan inti tetap sama,
sehingga awan elektron menyusut, dan kation lebih kecil dari atom. Gambar 8.7
menunjukkan perubahan ukuran yang dihasilkan ketika logam alkali dikonversi
menjadi kation dan halogen dikonversi menjadi anion; Gambar 8.8 menunjukkan
perubahan ukuran yang terjadi ketika atom litium bereaksi dengan atom fluor
membentuk satuan LiF.
Gambar
8.7 Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion. (a) Logam alkali dan
kation logam alkali. (b) Halogen dan ion halida.
Gambar
8.8 Perubahan ukuran Li dan F saat bereaksi membentuk LiF.
Gambar
8.9 Jari-jari (dalam pikometer) dari ion unsur-unsur yang umum diatur sesuai
dengan posisi unsur-unsur dalam tabel periodik. Gambar ini menunjukkan
jari-jari ion yang berasal dari unsur-unsur yang umum, disusun sesuai dengan
posisi unsur-unsur dalam tabel periodik. Kita bisa melihat kecenderungan
paralel antara jari-jari atom dan jari-jari ion. Misalnya, dari atas ke bawah,
baik jari-jari atom maupun jari-jari ion meningkat dalam suatu golongan. Untuk
ion yang berasal dari unsur-unsur dalam golongan yang berbeda, perbandingan
ukuran hanya bermakna jika ion-ion tersebut adalah isoelektronik. Jika kita
memeriksa ion isoelektronik, kita menemukan bahwa kation lebih kecil dari
anion. Sebagai contoh, Na⁺ lebih kecil dari F⁻. Kedua ion memiliki jumlah elektron
yang sama, tetapi Na (Z = 11) memiliki lebih banyak proton daripada F (Z = 9).
Muatan inti efektif yang lebih besar menghasilkan Na⁺ dalam jari-jari yang
lebih kecil.
Berfokus
pada kation isoelektronik, kita melihat bahwa jari-jari ion tripositif (ion yang
mengandung tiga muatan positif) lebih kecil daripada ion dipositif (ion yang
mengandung dua muatan positif), yang pada gilirannya lebih kecil dari ion yang
tidak positif (ion yang mengandung satu muatan positif). Kecenderungan ini
diilustrasikan dengan baik oleh ukuran tiga ion isoelektronik pada periode
ketiga: Al³⁺, Mg²⁺, dan Na⁺ (lihat Gambar 8.9). Ion Al³⁺ memiliki jumlah
elektron yang sama dengan Mg²⁺, tetapi memiliki satu proton lagi. Jadi, awan
elektron pada Al³⁺ ditarik ke dalam lebih dari pada Mg²⁺. Jari-jari Mg²⁺ yang
lebih kecil dibandingkan dengan Na⁺ dapat dijelaskan dengan cara yang sama.
Beralih ke anion isoelektronik, kita menemukan bahwa jari-jari meningkat ketika
kita pergi dari ion dengan muatan uninegatif (-) ke yang dengan muatan dinegatif
(2-), dan seterusnya. Dengan demikian, ion oksida lebih besar dari ion fluor
karena oksigen memiliki satu proton lebih sedikit daripada ion fluor; awan
elektron lebih tersebar di ion O²⁻.
Contoh
8.3
Untuk
masing-masing pasangan berikut, tunjukkan yang mana dari dua spesies yang lebih
besar: (a) N³⁻ atau F⁻; (B) Mg²⁺ atau Ca²⁺; (c) Fe²⁺ atau Fe³⁺
Penyelesaian
Nilai
ini cukup dekat dengan titik leleh sebenarnya -156,6°C
4. percobaan
1. langkah kerja
2. gambar rangkaian
3. prinsip kerja
Saat input sensor dihubungkan pada kutub basis Q1 yang berfungsi sebagai switching, sehingga arus dari Vcc akan menuju ke pin 2 IC NE555 sebagai trigger untuk mengaktifkannya. Ketika IC aktif maka arus output IC NE555 dihubungkan pada kutub basis Q2 sampai on yang akan menghidupkan relay sehingga mengaktifkan LED. Sementara output terus dikeluarkan kapasitor C2 akan mulai mengisi, saat kapasitor mulai penuh dan tidak lagi mengisilagi maka kaki pin 3 (discharge) akan mengaktifkan threshold yang akan melepaskan tegangan output menjadi 0 dan relay tidak akan aktif lagi. Jika relay off maka tidak ada arus yang mengalir sehingga LED tidak aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar