pelindung sirkuit menggunakan sensor thermisor PTC
1. Tujuan
2. Alat dan bahan
A. alat
1.Voltmeter
2. ground
b. bahan
1. resistor
2. led
Transistor Polarity =
NPN |
Collector Emitter
Voltage V(br)ceo = 30 V |
Transition Frequency
Typ ft = - |
DC Collector Current
= 800 mA |
Power Dissipation Pd
= 500 mV |
DC Current Gain hFE
=100 |
Operating
Temperature Range = - |
Transistor Case
Style =TO-18 |
No. of Pins =3 |
MSL = - |
4. Thermistor
Tingkat Resistensi Daya-Nol (Rn): Nilai resistansi DC termistor yang diukur di bawah 25 ℃ dengan mengadopsi konsumsi daya yang cukup rendah.
Tegangan Pengoperasian Maksimum (Vmaks) Tegangan pengenal maksimum termistor PTC dapat terus bertahan pada 25 ℃.
Arus Masuk Maksimum (Imax) Arus maksimum (nilai efektif) melalui termistor PTC menurunkan tegangan tegangan. Melebihi arus ini dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen PTC.
Suhu Referensi (Tsw) Suhu di mana nilai resistansi termistor PTC meningkat menjadi dua kali Rmin, juga disebut suhu Curie.
Arus Non-trip (Int) Arus terukur atau arus
penahan, pada suhu operasi maksimum, ini adalah nilai arus maksimum yang tidak
membuat PTC trip ke status resistansi tinggi.
3. dasar teori
a. resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang
memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan)
tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai
tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
I=V/R
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian
elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat
yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
2. GROUND
3. VOLTMETER DC
VOLTMETER DC adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
R shunt
Penambahan sebuah tahanan seri
atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval menjadi sebuah voltmeter
arus searah. Tahanan pengali membatasi arus ke alat ukur agar tidak melebihi
arus sakala penuh (Idp).
Nilai tahanan pengali yang
diperlukan untuk memperbesar batas ukur tegangan ditentukan dari gambar
berikut,
V = Im (Rs + Rm)
Rs= – Rm
Im
= arus galvanometer
Rm
= tahanan dalam alat ukur
Rs
= tahanan pengali
V
= Batas ukur yang diinginkan
Efek pembebanan
Bila sebuah voltmeter dihubungkan
antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia bertindak
sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehinga memperkecil tahanan ekivalen dalam
bagian rangkaian tersebut. Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan
tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek ini
disebut efek pembebanan instrumen yang terutama disebabkan oleh sensitivitas
rendah
4. thermistor
Thermistor merupakan komponen elektronik yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
Thermistor biasa dipakai pada rangkaian elektronik yang digunakan untuk mendeteksi suhu. Contohnya seperti AC (Air Conditioner).
Thermistor sendiri bukan komponen dasar yang harus ada dalam setiap rangkaian elektronik. Alasannya, karena tidak semua fungsi rangkaian elektronik memerlukan nilai hambatan yang didasarkan oleh suhu.
5. led
.
Berfungsi sebagai indikator adanya arus yang mengalir.Dimana LED tersebut nantinya akan menyala (ON).
6. tansistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
6. tansistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
4. percobaan
a. prosedur percobaan
b. gambar rangkaian
prinip kerja
Cara kerja Thermistor menyesuaikan perubahan nilai resistansinya berdasarkan besar kecilnya suhu. Suhu tersebut akan mengenai bagian dari thermistor, sehingga terjadi perubahan nilai resistansi didalamnya.
Seperti yang sudah kita ketahui, pada thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) akan merubah nilai resistansinya menjadi grafik yang lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar